Kopi hitam diujung senja
Terpaut ruang tanpa perantara
Hanya celah-celah pintu nakal menggoda
Merambatkan sair-sair merdu dari bibirnya
Mengalun lembut, menggelitik telinga
Tanpa pandang, senyum mengembang
Tanpa sapa, hati berbunga
Duhai sang pengiring rebana,
Siapa gerangan engkau disana?
Siapa gerangan engkau disana?